Namanya Noval

Mbak Icha, kakaknya, adalah teman sekelas saya di Sastra Indonesia Univertsitas Jember. Dulunya ia sudah sering menceritakan soal Noval. Sampai akhirnya saya bertemu langsung dengan Noval kala ia pindah ke Jember, menjadi mahasiswa di jurusan yang sama dengan kami. 

Ada satu kejadian yang lucu, saat itu Mbak Icha mengajak saya mengunjungi Noval di kosannya. Kami memasuki gang Jalan Jawa 2. Lalu saya membatin “Lucu kali ya kalo Noval ternyata sekosan sama Ugo”. Ugo adalah adik saya yang juga belajar di kota Suwar Suwir ini. Eh gak lama setelah saya ngomong begitu ternyata Mbak Icha memberhentikan motor di depan sebuah rumah kos yang di depannya ada pohon sirsak! 

ITU KOSAN UGO!!!! BENAR KOSAN UGO!!! HAHAHA

Saya langsung ngakak. Kebetulan yang lucu ya.

Noval sosok yang baik hati, suka becanda, penyayang, lembut, ngomongnya halus. Sampai 2 tahun saya mengenalnya gak pernah sekalipun saya melihatnya marah, saya sampe gemes dan nanya ke Mbak Icha “Mbak, itu si Noval gak pernah marah tah? Kalo dia ngamuk kayak apa sih?”

Noval juga seorang yang berbakat, suaranya bagus. Dulu pun ia sempat bergabung dengan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Sastra. Ia juga jago menulis. Beberapa minggu ini saya sedang senang menikmati tulisannya yang masuk dalam serial bertagar #bahasakalbu :

mungkin saatnya daku menghangatkanmu. karena sepertinya kau mulai menggigil, terlihat pada raut mukamu yang kusut #nyetrika 

 walaupun badai menghantam, hamba sudah siap. karena ku sudah memberi nutrisi kepada cacing pita yg bersemayam d perut #kenyang

angin berhembus santai meniup daun renta hingga berguguran. langit pun terasa suram gundah gulana.. #mauhujan

kesegaran paripurna yang membuat diriku bersemangat... #sudahmandi

hanya satu kata yang berkalut dalam benakku, mengganggu rasa memacu nafsu. menguras materi namun daku tak peduli #lapar

ketika aroma bantal mencuat, tak kuasa leherku menompang kepala. lalu hamba hilang, hanyut dalam gelora mimpi.. #tidur

 ketika mikroba yang mati mendesak menyeruak keluar dari kantung usus besar, maka saat itulah hamba tersiksa...#mules

kini penantianku tlah usai yg sebelumnya aku khawatir jika kau kedinginan. dan sebentar lagi kau berada dsisiku #ngambillaundry

 karena kau hanya mencurahkan hati yang kau tuangkan dalam sebuah goresan tinta. apakah daku harus mengenangnya? #belajarsejarah

tak kuasa daku merasakan penderitaan yang kau lakukan kepadaku.kau menganiaya hidungku yang memerah karnamu #jerawatdihidung

cairan bening mengalir deras melewati kerongkongan hingga angin semilir tak dapat dibendung.. #minumairputihlalusendawa

sontak aku bangkit. melangkah dengan syahdu, candu irama merdu dan menunaikan kegiatan rutinku #solatdulu

puluhan juta partikel masuk kedalam sanubari, measrahkan diri kepada sang lambung untuk siap dicerna. #makanbuburayam

Lucu kan? Saya bisa ngakak sendirian saat membacanya. Noval begitu berbakat, lewat tulisannya dengan gayanya yang khas ia selalu mampu meramu kejadian yang biasa menjadi sesuatu yang menarik.

Suatu hari saya sedang melakukan pemotretan dengan seorang klien di atas Jembatan Jompo Jember.  Tanpa sengaja saya melihat Mbak Icha dan Noval. 

 

 

Ternyata Noval ada bisnis dengan Tukang Sol Sepatu yang berada di bawah jembatan hihihi sepatu Noval sedang sekarat rupanya.

Karena kami semua gila foto, akhirnya ditodonglah Noval sebagai juru potret

 

Sok-sokan pura-pura candid gitu. Ini idenya tiba-tiba muncul gitu aja, saya nge-direct Mbak Icha dan Niza untuk pura-pura jalan dan becanda =P

Yang ini beneran candid hahahah =D

Nah yang satu ini saya persembahkan buat Noval 

Hari ini Nauval Afnan Samsuri mengulang hari lahirnya yang ke 19. Jatah umurnya berkurang lagi. Semoga menjadi lebih berkah dan bermanfaat. Terus berkarya ya val !!!