Serunya Ngaliwet

Sudah sejak kecil saya merasa beruntung memiliki Ayah yang membawa kami mengikuti tempat kerjanya yang nomaden. Sejak umur 2 tahun saya sudah pindah ke Palu, Pangkalanbun, Cianjur lalu pindah ke kota Subang pada saat kelas 5 SD. Karena itu saya tumbuh menjadi anak yang memiliki ketertarikan pada budaya. Di Jawa Barat-lah saya mengenal NGALIWET

Ngaliwet adalah salah satu tradisi dalam masyarakat Sunda. Ngaliwet bukan hanya sekedar makan bersama. Ada ritual membeli bahan dengan cara patungan, belanja bareng lalu ke dapur untuk masak bersama.

Dalam ngaliwet, beras yang sudah dicuci bersih dimasukkan dalam kastrol, panci khusus untuk memasak nasi liwet. Ditambah daun salam, sedikit minyak goreng, serai, garam, bawang, dan rempah-rempah lainnya. Setelah matang maka nasi dan laukpauknya disebar di atas daun pisang yang sudah dibersihkan. Wanginya khas. 

Untuk laukpauknya biasanya ada jengkol, pete, tempe, ikan peda, lalapan, sambel, dan lain sebagainya.

Dalam ngaliwet suansa kebersamaan  begitu kental, juga ada kerjasama gotongroyong yang begitu luhur. Kegiatan ini sangat meningkatkan rasa kekeluargaan juga mengeratkan tali silaturahmi

Foto-foto ini diambil pada tahun 2004. Saya bersama teman-teman dari kelas 1-7 SMA Negeri 1 Subang bermain ke rumah Rima. Tempatnya asik. Khas rumah sunda gitu. Ada empangnya... 

Membuka album lama dan melihat foto ini rasanya kangen dan sedih juga, itu terakhir kalinya saya ngaliwet. Beberapa minggu setelahnya kami pindah kembali ke Jawa Timur...

Sembari menunggu nasi liwet matang kami menikmati buah-buahan yang baru dipetik

waktunya pulang