28 June 2013

Dalam Rengkuhan Sang Maha Guru






Buku ini berisi pengalaman perjalanan spiritual seorang pelukis, Ketut Sugama, menjadi seorang muslim. Tentang masa kecilnya, ayah ibunya, pendidikannya, bakat melukisnya, istri dan anak-anaknya, guru-gurunya, jatuh bangun hidupnya… 



Banyak sekali yang bisa dipetik dari buku setebal 122 halaman ini. Saya pribadi sudah 3 kali bertemu dengan Pak Ketut. Bermain ke rumahnya juga menikmati lukisan di galerinya. Beliau pribadi yang ramah dan menyenangkan. Ngobrol dengannya pasti mendapat banyak ilmu… 





Selain produktif menghasilkan lukisan-lukisan indah, ternyata Pak Ketut juga lihai merangkai kata. Berikut saya tuliskan kembali cuilan-cuilannya. Semoga bermanfaat 



Hidup adalah Sebuah Perjalanan
Selama perjalanan terdapat ujian dan cobaan. Dengan ridho Tuhan, manusia akan dapat mengatasi semua ujian dan cobaan tersebut. Ujian dan cobaan dari Tuhan kita sebut “rezeki”. Jenis waktu dan jumlah rezeki merupakan realisasi kekuasaan, kebijakan, kebenaran dan kasih sayang Tuhan. Orang arif berlapan dada menerimanya.



Manusia dan Alam
Manusia harus dapat memanfaatkan dan memelihara alam ciptaan Tuhan. Merusak alam berarti tidak mensyukuri karunia-Nya. Alam merupakan titipan Tuhan kepada manusia dan manusia dititipkan Tuhan kepada alam. Oleh karena itu manusia harus melakukan interaksi positif, saling menguntungkan dengan alam. Alam adalah sebuah unit dan manusia merupakan salah satu unsurnya. Menjadi  unsur yang baik sama artinya dengan memelihara alam. Menjadi unsure alam yang liar, tidak patuh, sama artinya dengan merusak alam



Manusia dan Kuburan
Semua makhluk pasti akan mati. Juga manusia. Tidak seorang pun tahu kapan matinya. Sebelum mati, manusia hidup di kawasan kehidupan fana (palsu) ; banyak pemilik uang miliyaran yang amsih merasa berkekurangan. Orang sakit keras tidak merasakan sakitnya karena pingsan. Di seberang kematian terdapat kawasan kehidupan sejati. Disana yang kaya akan merasa kaya, yang miskin akan benar-benar merasa miskin. Tidak ada pingsan atau obat bius. Hanya orang yang baik ibadahnya yang akan menjadi kaya di akhirat.


Pelukis dan Lukisannya
Hubungan antara pelukis dan lukisannya ibarat hubungan antara kamera dan objek yang dipotret. Bedanya. Manusia adalah “kamera” yang memiliki pikiran dan perasaan. Maka dari itu, ketika hati dan pikirannya “memotret” objek. Gambar yang muncul adalah gambar yang mengandung pikiran dan perasaan.  

Lukisan Favoritku
Saya paling suka melukis kendaraan pengangkut yang disebut dokar. Kendaraan tradisional ini bukan ditarik mesin, tetapi ditarik oleh binatang perkasa ciptaan Tuhan yang disebut kuda. Derap langkah kuda, deru roda yang sedang menggelinding berbaur bersama suara-suara alam yang lain merupakan fenomena alam yang terindah. Lukisan saya yang berjudul “Dokar” melambangkan kerjasama yang utuh (vertikal dan horizontal) dalam menjalani kehidupan di dunia fana. Semua karya lukis saya adalah “wishful painting”


Diriku dan Istriku
Hampir setiap hari saya berkunjung ke makam almarhum istri terkasih. Cinta dan doa saya lantunkan bersama desir angin. Saya taburkan bunga wangi bersama ketulusan cinta dan rasa terima kasih. Tuhan, terimalah istriku tercinta di haribaanMu dengan segala cintaMu. 

PS : Sorry for low quality image, i just captured it with my jadul phone. my camera is broken =(

No comments:

Post a Comment