25 August 2013

Menjamu penikmat jamu


 
Jamu adalah salah satu budaya asli Indonesia. Berabad lampau nenek moyang kita mengajarkan mengolah hasil bumi Ibu Pertiwi yang memiliki beragam manfaat dengan cara yang bijak. Mama adalah seorang wanita yang gemar minum jamu, terkadang membuatnya sendiri. Sejak kecil pun saya dicecoki jamu. Terutama untuk penambah nafsu makan. Seiring waktu sejak remaja saya menjadi lebih sering mengkonsumsi jamu pada saat PMS saja. Walaupun saat ini banyak jamu instan yang dijual di supermarket dengan kemasan lebih modern,  namun saya tetap lebih menyukai jamu tradisional.

 
Satu-satunya tempat membeli jamu di kota Jember yang  saya datangi adalah depot jamu Pak Sutrisna yang berada di depan DPRD Jember. Pak Tris menjamu para penikmat jamu dengan senyumnya yang khas.





 
Beliau seorang yang ramah dan gemar bercanda. Pak Tris meracik sendiri jamu-jamunya. Setiap hari jemari tangannya berwarna kekuningan. 

Pak Tris stanby sekitar jam 10-an pagi hingga ashar. Dari menjual jamu saja ia berhasil membawa ketiga anaknya menuju bangku perkuliahan. Ia bercerita dengan bangga.





 
Pelanggannya sendiri terdiri dari berbagai macam kalangan. Dari yang bersepeda ontel hingga yang bermobil. Remaja, dewasa, pria dan wanita.


No comments:

Post a Comment