19 March 2012

Pak Wakidi dan Jari Jemarinya yang Menari





Siang itu Pak Wakidi yang saat ini berusia 82 tahun memainkan tembang (pupuh) pangkur dan kinanti. Suara petikan alat musik yang mirip kecapi ini begitu merdu.






Alat musik ini bernama Siter, Pak Wakidi membuatnya sendiri. Beliau sudah memainkannya sejak umur 20an. Siter disebut juga gitar jawa. Saat ini jarang sekali yang bisa (dan tertarik) memainkannya.






Di usianya yang senja Pak Wakidi tetap semangat melestarikan Siter.

3 comments:

  1. Makasih Ira, inspiratif. Aku sambung tulisannya di kompasiana, dengan menyertakan tiga fotomu. Judulnya, Eyang Wakidi Pemain Siter Asal Jember

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada 13 Desember 2013 yang lalu, Pak Wakidi sedang membetulkan siternya. "Triplek bagian depan sudah agak pesok Nak," ujarnya. Keren Ira, dia membetulkan sendiri. Mula-mula membuat garis di triplek tebal yang ia beli. Garisnya tidak presisi, mungkin karena tangannya gemetar saat membuat garis.

      Istri pertamanya sudah meninggal dunia. Tanpa anak. Pak Sa (nama panggilan Pak Wakidi di Kalisat) sekarang hdiup mesra di hari tua bersama Sumina, istrinya yang sekarang. Tinggal di perbatasan Glagahwero - Sumber Jeruk, Kalisat, tak lagi di rumahnya yang dulu. Sudah sekitar tujuh tahun ini. Sumina perempuan yang baik, beranak tiga, dari perkawinannya sebelumnya. Waktu kami kesana (lupa untuk keberapa kalinya) dia membelikan senar gitar untuk suaminya. Senar itu nantinya akan digunakan untuk senar siter.

      Pak Wakidi stand by di rumahnya pada hari Jumat. Untuk hari-hari yang lain, dia lebih banyak berada di Gudeg Lumintu, menghibur pengunjung dengan nada-nada siter tuanya.

      Kalau Ira ingin berkunjung di kediaman mereka berdua, dengan senang hati mengantarkan :) Di dekat rumah mereka ada gumuknya lho... Aku selalu menyempatkan waktu cari capung di sana, hehe..

      Delete