18 January 2012

Jelajah Jember : Perkebunan Sumberwadung Silo

Di areal Perkebunan PDP Sumber Wadung ini terdapat pabrik yang berdiri sejak zaman penjajahan Belanda dulu.

Pabrik tersebut mengolah kopi, coklat dan karet.

Ada beberapa hal yang menarik di areal perkebunan ini, diantaranya pohon berusia lebih dari 1 abad ini :
Begitu melihat pohon ini saya langsung takjub dan merinding bersamaan :p
Keren ya :)






melihat tempat ini saya langsung terbayang wanita Belanda bergaun anggun piknik di tempat ini bersama suami dan anak-anaknya








masjid kuno yang berada di bawah areal perkebunan

pada zaman Belanda tempat ini adalah rumah sakit dan saat ini digunakan sebagai sekolah. kenapa foto ini jauh? bangunannya terlihat kecil kan?

tanya kenapa?

KARNA SAYA TAKUT ! :p


Hehehe :D

sejak melihat dan melewati pohon besar itu saya merasa spooky spooky gimana gitu padahal saat itu masih siang.. makanya saya gak berani kesana :p

ternyata menurut teman saya yang pernah bersekolah disana bahkan sampai beberapa tahun yang lalu sering terjadi kesurupan. kadang juga terdengar suara kereta dorong rumah sakit (apa ya namanya?). beberapa warga juga mengaku pernah melihat penampakan orang-orang Belanda

sudahi saja cerita horror itu ya. ini ni salah satu hal yang menarik lagi :
semacam rumah dinas untuk para pekerja pabrik. lucu ya bentuknya. ternyata dari dulu arsitekturnya memang seperti itu.
suasana di sekitar pabrik

cerobong asap pabrik
Well, tempat ini menarik untuk dikunjungi, rasakan sendiri sensasinya. Saya sih amaze dan merinding bersamaan hehe

Oya saya membayangkan areal perkebunan ini menjadi semacam tempat wisata industri. pasti menyenangkan bisa masuk ke pabrik tua dan melihat langsung pengolahan kopi, coklat dan karet.



how to get there ?

dari Kampus Universitas Jember naik angkot K jurusan Tawang Alun - Pakusari seharga Rp 3000. setelah sampai di Teminal Pakusari cari colt jurusan Mayang Silo Rp 7000 dan stop di pemberhentian terakhir lalu jalan kaki sekitar 10 menit maka sampailah di PDP Sumber Wadung

18 comments:

  1. kunjungan kembali mbak
    serasa kembali di jaman belanda mbak ^^
    ijin pollow blognya

    ReplyDelete
  2. Ow tidak, tulisan ini membuka cakrawala ruang waktu masa lampau. Dan saya merasakan hal serupa saat mengikuti acara Journey To The Past-Soerabaia. Menurut sohib saya yang juga arsitek mengatakan, arsitektur Belanda merupakan arsitektur canggih (pada waktu itu) yang mampu beradaptasi dengan iklim tropis Hindia Belanda. Tiga arsitek Belanda yang berhasil memenangkan tender untuk menjadi kepala arsitek di Hindia Belanda (mulai Aceh sampe Makasar) yaitu Ghijsels, Berlage dan Schoemaker.

    Dan dari foto-foto ini, sepertinya Rumah Sakit ini yang di arsitek'i oleh Ghijsels. Tapi aku belum yakin, kurang dekat dirimu Elfira ke RS itu. Kalo ada menaranya aku baru yakin. Apakah di balik pohon besar itu ada menara?

    haduh tombol share twitter mana ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah gak tau juga mas ada apa nggak menaranya . emang Ghijsels pasti pake menara tah?

      Delete
    2. yuuup, Lindeteves Stokvies yg sekarang dipakai bank Mandiri di perempatan tugu Pahlawan serta gedung BII di di Surabaya adalah contoh yg diarsitek'e oleh Ghisels.

      Kalo Schoemaker identik degan desain yg berjendela banyak. Gedung Internatio dan gedung Asuransi Prima di Surabaya adalah contohnya. Oh iya Lawang Sewu juga di Semarang adalah arsitek dari Schoemaker jugak.

      Delete
  3. Ada penampakan di dekat kolam, kepalanya putih

    ReplyDelete
  4. yang tampak seperti jelangkung kepala putih tu lampu taman di atas kayu bentuk salib bang

    ReplyDelete
  5. hasil foto2nya di buat hitam putih sesuai dengan alur ceritanya..pembangunan masa belanda...sepz dah artikelnya :)

    salam kenal n sukses selalu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih sudah berkunjung. salam kenal juga dan makasih untuk doanya :)

      Delete
  6. blogwalking. wah keren banget, saya orang jember tapi belum pernah tau tempat ini. kereeeeen

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya , kenyataannya memang banyak yang gak tau :) ayo makanya jelajah kotamu sendiri :)

      Delete
  7. ini mah dekat kampunku mbak,.:)

    ReplyDelete
  8. waktu kunjungan seorang diri kah mbak?
    gag merinding disco tu bulu kuduk.. aku aja liat fotonya ikut merinding nih..

    ReplyDelete
  9. mengerikaaaaaaaaaaaannnn
    apalagi fotonya dibuat hitam putih. jadi semakin menguatkan cerita horornya
    tapi semua fotonya bagus bagus

    ReplyDelete
  10. Jd pngen balek humz

    ReplyDelete
  11. klo punya foto jl. bengawan solo sebelum ada jembatan semanggi, tlg postingin jg y,penasaran banget dulu tempat itu seperti apa..

    ReplyDelete
  12. Ini tempat kelahiran sy,,sampai saat ini sy masih di PDP sumber wadung,,

    ReplyDelete