18 November 2011

baby walker atau roda jalan bayi jadul


ternyata baby walker atau roda jalan bayi (apa ya bahasa indonesia yang paten untuk alat ini?) sudah ada dari jaman dulu. ini foto sekitar tahun 1960an
menarik, tapi sakit liatnya.. dari gambar seperti rangka besi aja, terlihat keras

camilan galak - for spicy lover dan keripik maicih



CAMILAN GALAK, snack buatan arek jember. harganya 7 ribu. selain jagung ini tersedia juga keripik singkong. range pedasnya ada yang soft, medium dan hot. tapi menurutku masih enakan keripik maicih, maicih is the best :) camilan galak ini rasanya kayak makan cabe aja, beda sama maicih yang meskipun pedes ada rasa khasnya, rempah2nya itu loh so yummy. mudah-mudahan kedepannya camila galak produksi yang lebih khas lagi

btw kalau mau nyoba bisa beli ini di kedai bebek goreng 88 jalan jawa jember, depan SMA 2. hati-hati buat orang yang maem cabe 2 aja kepedesan

saya beli camilan galak ini udah hampir 1 minggu belum habis juga :p

me with my first maicih :) i love it , dulu belinya 16 ribu kalo gak salah..

16 November 2011

Pray for putri, penderita GBS GUILLAIN-BARRÉ SYNDROME

Putri Kharisma Dewi (19 tahun), mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember semester 3 (angkatan 2010), terbaring tak berdaya karena divonis dokter menderita penyakit GBS. Dia terkujur lemah, awalnya ia merasa tidak bisa berkedip secara reflek, tangan tidak bisa menggenggam keras, dan lidah terasa kaku. Dirawat 3 hari di RSU Dr Soebandi Jember, kondisinya belum membaik. Mata yang terbuka ketika tidur, kepala yang tidak bisa digerakkan, buang ludah pun dibantu dengan tangan ibunya. Sungguh sedih melihat teman kami yang berprestasi menjadi tak berdaya seperti itu. Akhirnya, agar mendapat pemeriksaan lebih lanjut yang akurat, dia dirujuk ke RSUD DR Sutomo, Jln. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 6 – 8 Surabaya.

APA SIH GUILLAIN-BARRÉ SYNDROME ITU?

Penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf. Dan ini menyebabkan peradangan saraf yang kemudian bisa menyebabkan otot menjadi lemah. Biasanya otot lemah tersebut dimulai dari tubuh bagian bawah dan menjalar ke atas.

PENYEBABNYA?

Pemicu pastinya tidak pernah diketahui. Sindroma ini bisa menyerang semua orang; pria-wanita, tua-muda. Tapi hasil penelitian memperlihatkan bahwa usia rata-rata orang bisa terkena GBS adalah antara usia 30-50 tahun. Biasanya GBS muncul setelah adanya infeksi minor, seperti infeksi paru-paru. GBS merusak bagian-bagian saraf dan kerusakan tersebut menyebabkan timbulnya rasa seperti kesemutan, otot lemas, dan dalam kasus Arvi, kelumpuhan.

GEJALANYA?

GBS bisa memburuk dengan cepat. Hanya butuh waktu beberapa jam saja untuk mencapai titik kerusakan maksimal. Otot lemas dan kelumpuhan bisa terjadi pada dua sisi tubuh. Dalam banyak kasus, kelumpuhan dimulai dari kaki dan menyebar ke tangan. Hal ini dikenal dengan sebutan ascending paralysis. Jika radang mempengaruhi saraf diafragma, pasien akan membutuhkan alat bantu napas.

Gejala umum GBS:

  • Tak bisa merasakan refleks tangan dan kaki
  • Tekanan darah rendah
  • Mati rasa
  • Lemah otot atau kelumpuhan:
    • Dalam kasus ringan, yang dialami hanya lemas
    • Bisa terjadi di tangan dan kaki berbarengan
    • Bisa memburuk dalam jangka waktu 24-72 jam
    • Bisa saja hanya menyerang saraf kepala
    • Bisa dimulai dari tangan lalu turun ke kaki atau sebaliknya

Gejala yang harus lebih diperhatikan:

  • Sulit bernapas
  • Tidak bisa menarik napas dalam-dalam
  • Sulit menelan
  • Terus menerus mengeluarkan air liur

PERAWATAN

Tak ada obat untuk GBS. Namun, banyak metode perawatan yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi gejala yang muncul, merawat komplikasi yang terjadi, dan mempercepat masa pemulihan. Salah satunya adalah memakai alat bantu napas dan metode membarikade antibodi dengan melakukan terapi immunoglobulin dosis tinggi. Lama perawatan juga bervariasi. Setelah perawatan medis selesai, pasien biasanya masih harus menjalani terapi untuk mengembalikan kemampuan motorik seperti berjalan, berlari, dan menulis.



Putri Kharisma Dewi (FKG UJ 2010) yang berprestasi:

  1. Juara II Poster Competition dalam ajang 5th Dentistry Scientific Meeting 2011 di FKG UI, Jakarta (Tim: Mellyna TU, Ali Taqwim, Putri KD)
  2. Finalis (10 besar) 3rd Islamic Medical Science Festival (IMSF) 2011 kategori karya tulis ilmiah di FK UJ, Jember (Tim: Hendri Jaya Permana, Putri KD, Ali Taqwim)
  3. Juara 1 Pepsodent Award 2011 kategori LKTI Dies Natalis PSMKGI XXII di FKG UNAIR, Surabaya (Tim: Hendri Jaya Permana, Putri KD, Ali Taqwim)
  4. Juara 1 Sensodyne Student Poster Competition dalam ajang RDM&E V 2011 di FKG USU, Medan (Tim: Ali Taqwim, Hendri Jaya Permana, Putri KD)


Bagi yang ingin turut membantu dana dapat menyalurkan di:

BCA : 2010309851 a.n Dio Ariestanto
BRI : 4883-01-009156-53-5 a.n Syamsinar
CP/Konfirm ke Dio Ariestanto: 081358590280



Oya, selain Putri penderita GBS lain yang masih dirawat di rumah sakit adalah Tissa Trinova dan balita brnama Shafa Azzalia dan Azka Arriziq

i always love old photos :)






















foto jadul sekitar tahun 1960an dan 1970an

i find it at Bapak Karyono Poerwosoedarmo's house :)

12 November 2011

Wedding Yeni - Bagoes , adat jawa







Pernikahan Mbak Yeni dan Mas Bagoes ini diadakan di Kalisat Jember dengan ritual adat jawa.





Ada wiji dadi, ritual memecahkan telur. Maknanya adalah perlambang suami yang bertanggung jawab dan istri yang baik akan menghasilkan hal-hal dan keturunan yang baik pula.


Setelah itu ada ritual Sindhur Binayang. Ayah pengantin putri berjalan di depan pengantin sementara ibu berjalan di belakang. Pengantin diselimuti dengan kain sindhur. Ini bermakna sang ayah yang menunjukkan kebahagiaan serta kebaikan dan ibu yang mendukung
Ini lupa namanya apa hehe :p pokoknya Mas Bagoes ini menuangkan beras ke istrinya.
Ada juga suap-suapan makanan dan minuman.
Ada juga ritual timbang. Jadi kedua pengantin duduk di atas pangkuan ayah Mbak Yeni. Ini perlambang ayah tidak membedakan mereka berdua, sama beratnya mencintai keduanya.
Selain itu ada sungkeman





11 November 2011

Tidur yang nyenyak ya Mbah

Saat itu tengah hari, saya memasuki Pasar Tanjung Jember dan melihat wanita tua ini tidur di lantai 2. Di sebelahnya saya, kami ; pembeli-pembeli lainnya dan kuli pengangkut sayuran bolak-balik berjalan ke atas ke bawah. Suasana pasar ramai seperti biasanya.

Mbah mencoba beristirahat di tengah keramaian itu.